Banyak cara orang menikmati hari setelah lelah bekerja. Salah satunya adalah dengan memanjakan diri dengan hangout atau nongkrong bersama teman di warung kopi maupun cafe. Banyak warung kopi dan cafe yang ada di Pontianak berlomba-lomba menawarkan rasa kopi terbaik mereka. Bermacam cara penyajian juga hadir untuk memanjakan lidah orang-orang yang datang. Ada yang datang untuk sekedar ngobrol, rapat, transaksi jual-beli maupun diskusi.
|
Penyajian kopi ala Turki |
Kopi adalah satu menu andalan setiap warung kopi bahkan juga beberapa cafe. Si hitam ini dinikmati oleh penikmatnya dengan pilihan cara penyajian masing-masing. Ada yang berbeda saat kami memasuki Eis Coffee-Cafe. Sekilas, cafe ini sama seperti cafe lainnya dengan meja bartender dan beberapa toples biji kopi tersusun di atasnya. Terdapat pilihan Kopi Aceh, Lampung, Toraja, Flores, Mandheling, dan Semendo. Ada juga racikan kopi spesial yaitu Kopi EIS, campuran kopi Aceh, Mandheling dan Kopi lokal.
|
Pilihan kopi yang ada di Eis Coffee-Cafe |
Beberapa peralatan penyajian kopi juga tampak tersusun, Aero Press, Mokapot, V60, Rok Presso dan French Press. Dari semua itu tampak satu yang menarik, sebuah wajan dengan pasir di dalamnya. Di atas pasir itu terdapat wadah untuk menjerang kopi terbuat dari bahan kuningan. Pak Iskandar, sebagai pemilik cafe tampak cekatan menyajikan. Setelah menyalakan kompor, uap panas pasir terasa, wadah kuningan yang sudah terisi bubuk kopi dan gula tersebut tampak mendidih akibat panas pasir yg perlahan diaduk. Tak lama setelah mendidih, kopi tersebut berpindah ke gelas siap untuk disajikan.
|
Vietnam Drip di Eis Coffee-Cafe |
Penyajian kopi ala Turki ini baru pertama kali saya lihat di Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak. Rasa kopi yang dihasilkan sangat pekat karena tanpa disaring. Saat disajikan di atas meja juga harus disajikan dengan segelas air putih untuk 'membilas' kepekatan kopi. Begitu kata Pak Iskandar. Kopi yang terkenal bermanfaat sebagai minuman berenergi ini pastinya tambah menarik dengan penyajian unik seperti itu.
|
Hasil akhir penyajian kopi Turki |
|
Proses penyajian kopi Turki |
Selain kopi yang disajikan di Eis Coffee-Cafe ada juga menu Nusantara lainnya. Sesuai dengan tujuan pemilik Cafe, yaitu ingin mengobati rindu orang-orang yang berdomisili di Pontianak untuk mencicipi makanan khas Nusantara. Terdapat Soto Kudus, Rawon, Cwie Mie Malang, Seblak, Kwe Tiaw rebus, Mie Ayam dan yang terbaru ada nasi bakar. Pencinta minuman dingin di siang hari juga tidak perlu bersedih, ada beberapa pilihan minuman dingin di sini. Harganya sangat terjangkau dan cocok untuk kalangan mahasiswa. Fasilitas cafe juga mendukung bagi yang ingin mengerjakan tugas atau presentasi. Dilengkapi dengan WiFi dan LCD proyektor di salah satu sudut cafe.
|
Seblak, salah satu menu di Eis Coffee-Cafe |
|
Nasi Bakar, menu terbaru di Eis Coffee-Cafe |
Cafe yang terletak di Jalan Sulawesi Gg. Keluarga ini juga memiliki parkiran yang luas, memungkinkan untuk nongkrong secara berkelompok maupun mengendarai mobil untuk pergi ke sana. Nongkrong malam menjadi lebih asyik, dengan alunan live music dan banyak pilihan kopi serta kuliner. Apalagi di zaman now tuntutan kerja dan tugas kuliah tidak pernah absen. Kita setidaknya harus mencari tempat yang nyaman untuk mengerjakan dan jangan lupa untuk ikut memanjakan lidah. Tugas dan kerjaan itu penting, makan dan minum apalagi! Hihihi. Karena sebelum kerja kita harus menambah tenaga dulu ya Travelmates! 😉
0 Comments
Post a Comment